Djadjang Nurdjaman dan 4 Pelatih Lokal Paling Eksis di Liga 1
15 Maret 2024Persebaya Libur Latihan 4 Hari saat Jeda BRI Liga 1
15 Maret 2024LIgasatuindonesia – Sisi Gelap Kehidupan Pesepak Bola Indonesia Terekspos
Salah seorang pesepak bola senior, Ahmad Bustomi, buka suara soal fenomena yang kerap terjadi, pesepak bola layu ketika masih berada di usia emas. Eks penggawa Arema FC ini menyebut bahwa memang tak mudah menjadi pesepak bola profesional.
Bustomi, sebagai pemain yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan di kancah sepak bola Indonesia, berusaha mengingatkan para pesepak bola muda soal kerasnya kehidupan di lapangan hijau. Nasihat ini ia tuangkan melalui sejumlah cuitan melalui akun @Bustomi_19.
Dalam cuitannya tersebut, Bustomi mengaku kerap berdiskusi dengan para pemain muda di sejumlah klub yang sempat dibelanya. Ia berdiskusi karena merasa sudah lebih dulu terjun di kancah sepak bola Indonesia. Dalam diskusi tersebut, Bustomi menyebut bahwa pesepak bola di Indonesia tak ubahnya seorang artis, karena sama-sama mendapat sorotan media.
“Nah…karena sebagai Tukang Balbalan anda adalah publik figur. Banyak di idolakan mulai anak2 sampe emak2. Tindakanmu selalu di sorot
Harus bijak juga dalam menggunakan media sosial…,” cuit pria yang karib disapa Cimot tersebut.
Lebih lanjut, Cimot juga menggarisbawahi pesan salah seorang legenda sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas, soal kehidupan pesepak bola profesional. Bepe, sapaan karib Bambang Pamungkas, pernah berkata, ‘Pesepak bola dinilai di lapangan, bukan di luar lapangan’.
“Sebuah kalimat yang kurang banyak di pahami oleh beberapa pemain muda Indonesia,” cuit Cimot.
Cari Abang-Abangan yang Tak Cuma ‘Menyala’
Selain itu, Cimot juga menyinggung pentingnya mencari teladan yang baik dari sosok pemain senior. Pria yang juga telah mengantongi lisensi kepelatihan ini meminta kepada para pesepak bola muda untuk meneladan para pemain senior yang ‘benar’.
“Why??? Karier sepakbola tergantung seniormu siapa waktu junior,” tuturnya.
Cimot pun mengenang saat ia sempat sekamar dengan Bima Sakti di Persema Malang. Menurutnya, sosok Bima banyak mengajarkannya kehidupan pesepak bola profesional, baik di dalam atau luar lapangan.
“Mas Bima tidak hanya mengajarkanku menjadi seorang Tukang Balbalan di dalam lapangan tapi juga kehidupan di luar lapangan sepakbola,” cuit Cimot.
Sisi Gelap Kehidupan Pesepak Bola Indonesia Terekspos