![Pegadaian Liga 2: Finis di Posisi Buncit, PSMS Babak Belur di Fase 12 Besar](https://ligasatuindonesia.com/wp-content/uploads/2024/02/WP-BRI-LIGA-1-NEW-5-150x150.jpg)
Pegadaian Liga 2: Finis di Posisi Buncit, PSMS Babak Belur di Fase 12 Besar
3 Februari 2024![](https://ligasatuindonesia.com/wp-content/uploads/2024/02/Desain-tanpa-judul-5-150x150.jpg)
3 Hal Bisa Berubah saat Persebaya Menjamu Bhayangkara
4 Februari 2024LIgasatuindonesia – Pelatih Bhayangkara FC Tak Mau Remehkan Persebaya
Pelatih Bhayangkara FC, Mario Gomez, tidak ingin memandangkan remeh Persebaya Surabaya. Bajul Ijo sebenarnya dalam tren buruk dengan tidak menang dalam 10 laga terakhir di BRI Liga 1 2023/2024.
Kini, kedua tim bersiap bertempur dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (4/2/2024) sore.
Mario Gomez mewaspadai ada dua penyerang Persebaya yang mencuri perhatiannya. Siapa dia?
“Mereka punya pemain yang sangat bagus. Ada Bruno dan striker yang baru. Persebaya adalah tim yang sangat kuat, pertahanan mereka juga bagus. Liga 1 ini berjalan ketat, Anda bisa menang atau kalah dengan tim manapun,” ungkapnya.
“Persebaya juga tim yang sangat kuat di kandang. Ekspektasi kami sangat tinggi dan kami harus menang. Kami sangat membutuhkan tiga poin,” imbuh pelatih berpaspor Argentina itu.
Selain itu, Persebaya kini ditangani oleh Paul Munster yang merupakan eks pelatih Bhayangkara. Mario Gomez menyadari hal itu. Apalagi, dia juga tercatat pernah menghadapi Munster yang pernah melatih Bhayangkara.
Mario Gomez sendiri merupakan pelatih yang berpengalaman di Indonesia. Dia pernah menangani Persib Bandung, Arema FC, dan Borneo FC sebelum akhirnya bergabung Bhayangkara.
Dia tidak risau melihat Munster telah memahami skuat Bhayangkara.
“Saya tidak tahu banyak (secara personal dengan Munster). Saya pernah menghadapi dia saat saya melatih Borneo. Tidak ada masalah. Kami profesional,” ujar Mario Gomez.Pelatih Bhayangkara FC Tak Mau Remehkan Persebaya
“Saya rasa dia bekerja sangat baik di Bhayangkara, sekarang dia juga bekerja di Persebaya. Tim yang berbeda, pemain yang berbeda. Sangat penting melihat bahwa semua orang profesional,” tuturnya.
Situasinya, The Guardian tampak berusaha keras bangkit mengingat mereka kini masih di zona degradasi. Bhayangkara kini ada di posisi juru kunci alias dasar klasemen dengan hanya mengemas 15 poin dari 23 laga.